Senin, 19 September 2011

bukan keluarga impian 4

Dia berkata sambil tersenyum, namun senyumnya menghilang saat tak mendapatkan tanggapan dariku. Aku hanya diam dan langsung menuju kekamar tidurku.
stock-photo-summer-fun-sweet-little-girl-blowing-dandelion-on-the-meadow-23954992.jpg          “untuk apa laki-laki itu kembali? Aku tak pernah mengharapkan dia kembali ke kehidupan kami, aku tak lagi membutuhkan dia. Aku benci dia.’ Hatiku terus berkata seperti itu, ya sekarang aku benar-benar tidak menginginkan dia kembali kerena dia teah meninggalkan kami 4 tahun yang lalu membuat luka yang sangat ddalam diati kami.
          “Ternyata dia datang kemari denan maksud kembali ke keluarga ini?dasar laki-laki tak tau malu” hardikku saat mendengar penjelasan Mamaku saat makan malam. Mamaku memang tidak pernah bercerai dengan Ayahku, aku tau itu. Tapi untuk kembali menerima dia dalam keluarga ini sangat sulit untukku.
          Satu lagi kenyataan yang terungkap. Ternyata dia telah bercerai dengan isterinya 3 bulan yang lalu. Benar-benar laki-laki yang tak tau malu. Sekarang dia hidup serba kekurangan karena dia telah di PHK oleh pihak kantornya. Mungkin itulah salah satu alasan dia ingin kembali masuk dalam keluargaku yang tentunya sekarang keadaanya lebih baik daripada dia.
          2 bulan kemudian…………….
          Kerena sering datang kerumahku adiku menjadi dekat lagi dengan Ayahku, sehingga membuat Mamaku memutuskan untuk kembali kepada Ayahku. Aku sangat tidak setuju, tapi aku tidak bisa memaksakan kemauanku, aku tak tega meelihat adikku yang sering jatuh sakit ketika tidak bertemu dengan Ayahku. Kini Ayahku telah kembali bersama keluargaku,tapi aku tak pernah menganggap keberadaannya, aku tak pernah sedikitpun mengobrol dengannya. Aku seperti hidup bersama musuh yang paling aku benci.
stock-photo-summer-fun-sweet-little-girl-blowing-dandelion-on-the-meadow-23954992.jpg          “aku salut dengan kesabaran yang Mama miliki, meski telah Ayah goreskan luka yang dalam dihati Mama, Mama mampu memaafkannya dan mau menerimanya kembali, aku sangat bangga terhadap Mama, I Love You Mom.”
Kututup buku harianku dan bergegas menutup mata. Dengan lantang kusampaikan do’aku
          “AKU INGIN BAHAGIA.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar